Sabtu, 25 April 2015

Pantas Saja

IMG_20150414_140003

Pantas Saja

Pantas saja.
Pantas saja dia meninggalkanmu.
Pantas saja dia terluka.
Pantas saja dia tak tahan.
Pantas saja.
Pantas saja dia pergi.
Pantas saja dia mengkhianatimu.
Pantas saja dia ingin membalasmu.

Kau jahat.
Kau membuat orang disekitarmu terluka.
Kau jahat.
Kau membiarkan ego mu menguasaimu.
Kau jahat.
Kau memperlakukan semua orang semaumu. Tapi kau tak mau menjadi itu.
Kau jahat.
Kau menusukkan duri dan meninggalkan racunnya.

Ya, Pantas saja.
Walau awalnya aku tak rela.
Tapi kini ku tau mengapa dia tega melakukan itu.
Itu. Balasan. Dia. Hanya. Tak tahan.

Bahagialah kau disana.
Aku akan menemuimu nanti.
Ya. Nanti. Sampai luka ini kering.
Walau rindu ini sudah tak tahan.
Aku hanya ingin kau disini.
Abaikan dia.
Abaikan dia yang menyakitimu.

-MPP-


communication,,,,,,,,,,,camera,memory,quote,words,memories-aa62e71ba862a56f043da36d554ebec9_h

Jumat, 24 April 2015

Berhenti Menggenggam

maxresdefault
Lagi bobo cantik sambil denger musik tiba-tiba lagu nya “Chester See – Who Am I To Stand In Your Way” *
inilagujudulnyapanjangsumpah* nongol dan sukses membuat gue balik ke kenangan indah di masa lalu *
eaa. Tiba-tiba aja tangan gatel pengen nulis. Dengan bermodal perasaan yang menggejolak, gue pun membuka laptop dan tangan
serta pinggulmulai bergoyang diatas keyboard dan Jeng! Jeng! Jadilah tulisan yang absurd ini. Semoga kalian mengerti dengan kata-katanya yang absurd banget :’v Maafkan Hayati, bang.
mawar-merah


BERHENTI MENGGENGGAM

Kau tau? Rasanya seperti masuk ke dalam kebun penuh bunga mawar.
Mawar itu sangat indah, menyejukkan mata, menghangatkan jiwa, bau nya yang harum seperti menghipnotisku untuk menggenggam mawar itu.Tetapi, saat ku coba menggenggam mawar itu, tanganku terluka. Semakin aku mencoba menggenggamnya erat, tanganku tertancap durinya. Seberapa pun usaha ku untuk menghindari durinya, tetap saja tanganku terluka,
Aku menyukai harumnya mawar itu. Aku menyukai cara mawar itu menghipnotisku. Tetapi, dilain sisi aku menahan sakit.
Dan sakitnya mulai menjadi saat menyadari ada seseorang yang mampu menggenggam mawar itu tanpa terluka. Iri? Sangat.
Mencoba menggenggamnya lagi, tetapi tetap saja terluka.
Dan akhirnya aku menyerah. Aku biarkan seseorang itu mengambil mawarku. Sedih? Sudah pasti.
Tetapi, aku mulai menyadari betapa banyak luka yang sudah ku gores.Aku tau aku gila. Aku gila karena membiarkan tanganku terluka. Tetapi, tubuhku mengkhianatiku. Mereka bergerak sesuai perintah hatiku dan mereka mengabaikan otakku. Mereka melumpuhkan logika ku.
Sekarang saatnya.
Aku mulai melepas genggaman itu. Mengobati luka itu sampai sembuh. Walau aku tau pasti akan berbekas.
Tetapi. Aku sudah berusaha kan? Aku sudah berani melepaskan genggaman itu.
Fokusku sekarang adalah melompat tinggi menembus awan dan menggenggam bintang yang sudah pasti takkan menyakitiku. Bintang tak punya duri tajam kan?
Sebelum itu. Sebelum aku menggenggam bintang. Aku mempersiapkan diriku. Agar menjadi pantas untuk menggenggam bintang.

13405914131847864331

Jumat, 10 April 2015

5f341518-5fe9-43de-9aa9-764e237bcb63

Berdiri tegap,
Membusungkan dada,
Menatap lurus,
Tersenyum polos,
Tapi...
Tahukah mereka?
Aku lemah.

Tertawa riang,
Bercanda senang,
Gurauan kata,
Tapi...
Tahukah mereka?
Aku menahan tangis.

Memotivasi,
Pemberi harap,
Pendengar baik,
Tapi...
Tahukah mereka?
Aku susah bangkit.

Ya,
Ini aku.
Dengan beribu kasihku,
Agar mereka tak merasakannya,
Rasanya terpuruk,
Menangis dalam diam,
Mati perlahan-lahan...

Ya,
Ini Aku.

it-s-me2


Semuanya telah berlalu,
Rasanya bagaikan lesatan roket nan cepat,
Aku tak tau apa yang kurasakan,
Tak terasa hembusnya,
Hari demi hari kulewati,
Tanpa kau disisi.

Aku ingin mengatakannya,
Akan tetapi,
Bagaimana cara mengatakannya?
Rasanya lidah ini kelu
Tercekat di tenggorokanku

Tahukah kau?
Dulu kurasa ini takkan berakhir,
Tapi sekarang…
Semuanya terasa hampa,

Entah mengapa aku merasa kosong,
Aku tahu,
Lambat laun, semuanya pasti berubah,

Tetapi…
Aku takut jika semuanya benar-benar berubah,
Masihkah semuanya terulang kembali?
Aku tahu itu takkan mungkin,
Aku tahu hanya aku yang berharap.
Tapi tak bolehkah aku berharap?
Jika suatu saat nanti semua akan kembali.

Untuk kalian yang dahulu menemani ku